HELLO

WELCOME TO www.sebelasipasatoe.blogspot.com. Enjoy our blog

Tips

Gak cuma tentang pengetahuan. Disini, kami ingin sedikit memberikan tips-tips kepada kalian semua mengenai Reproduksi tentunya :D
Apa aja tips-tips nya ?? Ini dia.


A. Kista Ovarium

apa itu kista ovarium ? kalian pasti sudah membaca penjelasannya di sini. Di bagian ini, kami akan memberikan sedikit pengetahuan mengenai gejala-gejala penyakit ini.
Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit nyeri yang tidak berbahaya. Tetapi adapula kista yang berkembang menjadi besar dan menimpulkan nyeri yang tajam. Pemastian penyakit tidak bisa dilihat dari gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker ovarium.
Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau perubahan ditubuh Anda untuk mengetahui gejala mana yang serius. Gejala-gejala berikut mungkin muncul bila Anda mempunyai kista ovarium:

  • Perut terasa penuh, berat, kembung
  • Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)
  • Haid tidak teratur
  • Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke punggung bawah dan paha.
  • Nyeri sanggama
  • Mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil.
Gejala-gejala berikut memberikan petunjuk diperlukan penanganan kesehatan segera:
  • Nyeri perut yang tajam dan tiba-tiba
  • Nyeri bersamaan dengan demam
  • Rasa ingin muntah.
Beberapa pilihan pengobatan yang mungkin disarankan:

  1. Pendekatan wait and see
    Jika wanita usia reproduksi yang masih ingin hamil, berovulasi teratur, tanpa gejala, dan hasil USG menunjukkan kista berisi cairan, dokter tidak memberikan pengobatan apapun dan menyarankan untuk pemeriksaan USG ulangan secara periodik (selang 2-3 siklus haid) untuk melihat apakah ukuran kista membesar. Pendekatan ini juga menjadi pilihan bagi wanita pascamenopause jika kista berisi cairan dan diameternya kurang dari 5 cm.
  2. Pil kontrasepsi
    Jika terdapat kista fungsional, pil kontrasepsi yang digunakan untuk mengecilkan ukuran kista. Pemakaian pil kontrasepsi juga mengurangi peluang pertumbuhan kista.
  3. Pembedahan
    Jika kista besar (diameter > 5 cm), padat, tumbuh atau tetap selama 2-3 siklus haid, atau kista yang berbentuk iregular, menyebabkan nyeri atau gejala-gejala berat, maka kista dapat dihilangkan dengan pembedahan. Jika kista tersebut bukan kanker, dapat dilakukan tindakan miomektomi untuk menghilangkan kista dengan ovarium masih pada tempatnya. Jika kista tersebut merupakan kanker, dokter akan menyarankan tindakan histerektomi untuk pengangkatan ovarium.
B. Kanker Serviks
Kanker serviks cenderung muncul pada perempuan berusia 35-55 tahun, namun dapat pula muncul pada perempuan dengan usia yang lebih  muda. Penyebab dari kanker ini adalah virus yang dikenal sebagai Human  papilloma virus (HPV), yaitu sejenis virus yang menyerang manusia.  Terdapat 100 tipe HPV di mana sebagian besar tidak bahaya, tidak menimbulkan  gejala yang terlihat dan akan hilang dengan sendirinya. Infeksi HPV paling sering  terjadi pada kalangan dewasa muda (18-28 tahun). Perkembangan HPV ke arah  kanker serviks pada infeksi pertama tergantung dari jenis HPV-nya.

Gejala Kanker Serviks :
  • Hilangnya nafsu makan dan menurun berat badan.
  • Nyeri tulang panggul dan tulang belakang.
  • Terjadi pembengkakan pada kaki.Menstruasi tidak normal (lebih lama dan lebih banyak).
Pencegahan Kanker Serviks :
Pencegahan terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan program skrinning dan pemberian vaksin HPV. Dari penelitian yang dilakukan, terbukti bahwa respon imun bekerja dua kali lebih tinggi pada remaja putri berusia 10 hingga 14 tahun dibanding yang berusia 15 hingga 25 tahun.
  • Mengurangi faktor resiko: berhubungan seksual pada usia muda (di bawah 20 tahun), dan berganti-ganti pasangan seksual.
  • Secara berkala (satu tahun sekali) dilakukan pemeriksaan panggul dan pap smear untuk mengetahui gejala lebih awal.
C. Kemandulan
Apakah kemandulan hanya milik perempuan ?
Tidak, kemandulan bukan hanya monopoli kaum perempuan. Faktor perempuan hanya sepertiga dari total kasus kemandulan, sepertiganya lagi merupakan faktor laki laki dan sepertiga sisanya merupakan gabungan antara faktor laki laki dan perempuan.

Apa penyebab kemandulan pada laki laki ?
Kemandulan pada laki laki umumnya disebabkan oleh :
  • Gangguan pada pabrik sperma sehingga sel sperma yang dihasilkan sedikit atau tidak sama sekali.
  • Gangguan pada kemampuan sel sperma untuk mencapai sel telur dan membuahinya. Masalah ini biasanya disebabkan oleh karena bentuk sperma yang tidak normal sehingga pergerakannya pun tidak normal.
Kadang kala masalah sperma ini sudah dibawa sejak lahir, namun masalah ini bisa juga didapat setelah usia dewasa.

Bagaimana cara mengobati kemandulan ?
Pada laki laki yang mandul, dokter akan melakukan langkah berikut :
  • Masalah seksual. Jika seorang laki laki mengalami disfungsi ereksi atau ejakulasi dini, dokter sedapat mungkin akan mengatasi masalah ini dulu sebelum melakukan tindakan selanjutnya.
  • Sel sperma yang terlalu sedikit. Jika seorang laki laki memproduksi sperma yang terlalu sedikit maka pembedahanlah yang dapat menyelesaikan masalahnya. Antiobiotika kadang diperlukan untuk mengatasi infeksi yang mengakibatkan masalah produksi sperma.
Dokter juga dapat melakukan pembedahan untuk mengatasi penyebab kemandulan pada perempuan. Masalah pada ovarium, saluran tuba dan rahim terkadang dapat diatasi dengan cara ini.
Inseminasi intra uterine saat ini sudah banyak dipakai oleh para dokter dalam menangani pasien dengan kemandulan. Caranya adalah dengan menyuntikan sel sperma pilihan ke dalam rahim. Sebelum dilakukan tindakan sang perempuan terlebih dahulu diberikan obat perangsang ovulasi.
Inseminasi dilakukan jika :
  • Masalah kemandulan pada laki laki ringan.
  • Perempuan yang bermasalah dengan lendir serviks yang menyebabkan mandul.
  • Kemandulan yang tidak ditemukan penyebabnya.

Read More......